Sejarah Setu Cigudeg
Danau Setu Cigudeg terletak di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor yang berjarak 42 km dari Kota Bogor kearah barat, melalui Dramaga, Cibungbulang, Leuwiliang dan Sadeng. Danau ini berada tepat dipinggir jalan raya yang menghubungkan Kota Bogor dengan kota-kota lain di Kabupaten Banten, seperti Cipanas, Rangkas Bitung dan Pandeglang.
Foto ini berlokasi di bagian timur Setu Cigudeg dengan latar belakang Gunung Tela (Cirangsad) diambil dari depan Rumah Sakit di Kampung Ciuncal tahun 1918 – 1925.
Danau yang luasnya kurang dari 1,5 hektar ini merupakan danau buatan yang diperkirakan dibangun pada masa pemerintah kolonial Belanda pertengahan abad ke 19 setelah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels selesai membangun Jalan Raya Pos (de Groote Postweg) Anyer-Panarukan pada tahun 1808. Danau ini terbentuk oleh adanya pembangunan Dam/ tanggul sepanjang 300 meter dimana diatasnya dibuat jalan yang menghubungkan kota Bogor (Buitenzorg) dengan Rangkas Bitung dan Pandeglang. Air yang tertampung di danau ini pada saat itu dipergunakan untuk irigasi pesawahan dan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri oleh sebuah pabrik pengolahan teh yang kemudian beralih ke Karet milik pengusaha perkebunan bangsa Belanda yang berada disekitar Cigudeg.
Pada awalnya, danau ini memiliki kedalaman 0,5 sampai 20 meter yang memegang air dari dua mata air yang terletak di sisi timur dan selatan. Waktu berlalu dan usia danau Setu Cigudeg hampir satu abad telah menciptakan ekosistem baru yang terbentuk secara alami dan menciptakan habitat yang lebih baik bagi tanaman dan hewan air di sana pada waktu itu, dengan berbagai ikan dan udang Sampai Tahun 1942, ekosistem di sini disimpan baik tidak terganggu.